LAPORAN PENDAHULUAN
RONDE KEPERAWATAN
Di Susun Oleh :
AYU PRAGISTA RAHMAWATI, S.Kep
4012210010
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA
PUTERA BANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE XVI
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
LAPORAN PENDAHULUAN
RONDE KEPERAWATAN
A.
Pengertian Ronde Keperawatan
Beberapa ahli
mengungkapkan pengertian dari ronde keperawatan. Chambliss (1996), ronde
keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan pada staf
yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah
dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka
kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk
menangani masalah medis.
Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan
klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer dan /atau perawat konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011).
Didalam ronde
keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat, perawat
dengan pasien. Kozier et al. (2004)
menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih
perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam
merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk
mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan
merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa perawat
dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nursdengan anggota stafnya atau siswa
untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap
pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan
adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang dilaksanakan oleh
perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan asuhan keperawatan,
yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat
pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim.
B.
Karakteristik ronde keperawatan
Ronde keperawatan mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut ini:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiet, perawat primer dan konsuler melakukan
diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat
asosiet, perawat
Primer untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengatasi masalah.
C.
Tujuan Ronde Keperawatan
Tujuan dari pelaksanaan
ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi perawat dan tujuan bagi
pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut Armola et al. (2010) adalah:
1. Melihat kemampuan staf dalam managemen
pasien
2. Mendukung pengembangan profesional dan
peluang pertumbuhan
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan
menyajikan dalam format studi kasus
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat
untuk belajar meningkatkan penilaian keterampilan klinis
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat
6. Meningkatkan retensi perawat
berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan
Ronde keperawatan
selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini dijelaskan oleh
Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien,
yaitu:
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental
pasien dan kemajuan hari ke hari
2. Untuk mengamati pekerjaan staff
3. Untuk membuat pengamatan khusus bagi
pasien dan memberikan laporan kepada dokter mengenai, missal: luka,drainasi, perdarahan,
dsb.
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas
dan sebaliknya
5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat
untuk perawatan pasien
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan
kepuasan pasien
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah
keamanan yang diberikan kepada pasien
8. Untuk memeriksakan kondisi pasien
sehingga dapat dicegah, seperti ulcus decubitus, foot drop, dsb
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis
penyakit pada pasien sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan
yang diberikan
D.
Manfaat Ronde Keperawatan
Banyak manfaat dengan
dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat, diantaranya:
1. Ronde keperawatan dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan pada perawat. Clement (2011) menyebutkan manfaat
ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan keterampilan keperawatan,
selain itu menurut Wolak et al.
(2008) denga adanya ronede keperawatan akan menguji pengetahuan perawat.
Peningkatan ini bukan hanya keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja,
tetapi juga peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak et al. (2008) peninkatan kemampuan
perawat bukan hanya keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan
pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara profisonal.
2. Melalui kegiatan ronde keperwatan,
perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil
atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan
keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien
sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
3. Ronde keperawatan merupakan sarana
belajar bagi perawat dan mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi
percontohan yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat (Wolak et al,
2008). Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde keperawatan akan mendapat
pengalaman secara nyata dilapangan (Clement, 2011)
4. Manfaat ronde keperawatan yang lain
adalah membanu mengorientasikan perawat baru pada pasien. Banyak perawat yang
baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat di ruangan. Dengan
ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu
mengorientasikan perawat baru pada pasien (Clement, 2011).
5. Ronde keperawatan juga meningkatkan
kepuasan pasien. Penelitian Febriana (2009) ronde keperwatan meningkatkan
kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan ronde
keperawatan menurunkan angka insiden pada pasien yang dirawat.
E.
Tipe-tipe Ronde Keperawatan
Berbagai macam tipe
ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya adalah menurut
Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons’
rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching
nurse.
1.
Matron
nurse menurut Close dan Castledine
(2005) seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi
pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah
memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan
dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2.
Nurse
management rounds menurut Close dan
Castledine (2005) ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana
pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas
tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga pada proses
interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat danhead
nurse.
3.
Patient
comport nurse menurut Close dan Castledine
(2005) ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di
rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua
kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, perawat
menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4.
Teaching
rounds menurut Close dan Castledine
(2005) dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau mahasiswa perawat,
dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh
perawat atau mahasiswa perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau
mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada
pasien.
Daniel (2004) walking
round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse rounds atau interdisciplinary
rounds. Nursing roundsadalah ronde yang dilakukan antara
perawat dengan perawat.Physician-nurse adalah ronde pada pasien
yang dilakukan oleh dokter dengan perawat, sedangkan interdisciplinary
rounds adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh berbagai macam
tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta fisioterapi, dsb.
F.
Tahapan Ronde Keperawatan
Ramani (2003), tahapan
ronde keperawatan adalah :
1. Pre-rounds,
meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientation
(orientasi).
2. Rounds,
meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi), observation
(pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing (kesimpulan).
3. Post-rounds, meliputi:
debriefing (Tanya jawab), feedback (saran), reflection (refleksi), preparation (persiapan).
Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan
a.
Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b.
Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2. Pelaksanaan
a.
Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan danrencana tindakan yang akan/ telah dilaksanakan danmemilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b.
Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c.
Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
d.
Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil
temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu
dilakukan.
4. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde
keperawatan adalah sebagai berikut.
a.
Struktur
1) Persyaratan administratif (informed
consent, alat dan lainnya).
2) Tim ronde keperawatan hadir ditempat
pelaksanaan ronde keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b.
Proses
1)
Peserta
mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2)
Seluruh
perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
c.
Hasil
1)
Klien
merasa puas dengan hasil pelayanan.
2)
Masalah
klien dapat teratasi.
3)
Perawat
dapat :
· Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
· Meningkatkan cara berpikir yang
sistematis.
· Meningkatkan kemampuan validitas data
klien.
· Meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosis keperawatan.
· Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah klien.
· Meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan.
· Meningkatkan kemampuan justifikasi.
· Meningkatkan kemampuan menilai hasil
kerja.
G.
Hal Yang Dipersiapkan Dalam Ronde Keperawatan
Supaya ronde
keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan sebagai
berikut:
1.
Menentukan
kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka).
2.
Menentukan
tim ronde keperawatan.
3.
Mencari
sumber atau literatur.
4.
Membuat
proposal.
5.
Mempersiapkan
klien : informed consent dan pengkajian.
6.
Diskusi
: apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?; Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
H.
Komponen Terlibat Dalam Ronde Keperawatan
Komponen yang terlibat
dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat primer dan perawat
konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan lainnya.
1.
Peran
Ketua Tim dan Anggota Tim
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi
klien.
b. Menjelaskan masalah keperawata utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan
yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang
akan diambil.
2.
Peran
Ketua Tim Lain dan/Konselor
a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat
asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan
pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan
keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1) Menjelaskan keadaan dan adta demografi
klien
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan
yang akan dilakukan
4) Menjelaskan tindakan selanjtunya
5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang
akan diambil
b. Peran perawat primer (ketua tim) lain
dan atau konsuler
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Menilai kebenaran dari suatu masalah,
intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan teori dan konsep yang
telah dipelajari
Selain perawat, pasien juga
dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan.
Kriteria
Pasien
Pasien yang dipilih
untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
·
Mempunyai
masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan
·
Pasien
dengan kasus baru atau langka.
Daftar Pustaka
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Model praktek Keperawatan Profesional Di
Rumah Sakit Panduan Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di
Rumah Sakit. Jakarta:EGC
Nursalam Dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
http://Www.Scribd.Com/Doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar