Selasa, 31 Agustus 2021

LAPORAN PENDAHULUAN HOME VISIT-AYU PRAGISTA

 

LAPORAN PENDAHULUAN

HOME VISIT

 

 

 

Description: Description: D:\LOGO STIKES\Picture1.jpg

 

 

OLEH:

 

AYU PRAGISTA RAHMAWATI, S. Kep

NPM 4012210010

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STIKES BINA PUTERA BANJAR PROGRAM PROFESI NERS

 

ANGKATAN KE XVI TAHUN AKAEDMIK 2020/2021


 

HOME VISITE

 

A.    Pengertian

Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari rentang pelayanan kesehatan yang komprehensif yang di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan untuk indiidu dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan tujuan meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan atau meningkatkan kemandirian, meminimalkan akibat dari ketidakmampuan dan penyakit terminal (Warhola, 1980).

Pelayanan kesehatan rumah merupakan kunjungan rumah dan bagian integral dari pelayanan keperawatan, yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi (Sherwen, 1991).

Menurut ANA (1992) pelayanan kesehatan rumah adalah perpaduan perawat kesehatan masyarakat dan ketrampilan tekhnis yang terpilih dari perawat spesialis yang terdiri dari kumpulan perawat komunitas, seperti perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat ibu dan anak, perawat kesehatan masyarakat, dan perawat medikal – bedah.

Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pelayanan primer, sekunder dan tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan klien melalui kerja sama dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan rumah adalah sebuah spektrum kesehatan yang luas dari pelayanan sosial yang ditawarkan pada lingkungan rumah untuk memulihkan ketidak mampuan dan membantu klien menyembuhkan yang menderita penyakit kronik (NAHC, 1994).

Dari beberapa definisi di atas komponen utama pada pelayanan kesehatan rumah adala klien, keluarga, pemberi pelayanan kesehatan yang diberikan secara profesional (multidisiplin), direncanakan, dikoordinasikan bertujuan membantu klien kembali ketingkat kesehatan optimum dan mandiri yang dilaksanakan di rumah beradasarkan kontrak dan merupakan kelanjutan dari pelayanan keperawatan pada tiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.

B.     Tujuan Pelayanan Keperawatan di Rumah

1.         Meningkatkan “support system” yang adekuat dan efektif serta mendorong digunakannya pelayanan kesehatan.

2.         Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan.

3.         Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari seluruh anggota keluarga serta memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang peningkatan dan kesehatan pencegahan.

4.         Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antara nggota keluarga.

5.         Meningkatkan kesehatan keluarga.

Kelima tujuan dasar dari pelayanan keperawatan di rumah pada hakekatnya bertujuan untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah-masalahnya yang oleh Simmon (1980), dikategorikan menjadi :

1.         Sikap hidup dan sumber-sumber pelayanan kesehatan.

2.         Penyimpangan status kesehatan.

3.         Pola dan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan.

4.         Dinamika dan struktur keluarga.

 

C.    Hubungan Perawat Klien dengan Keluarga

Perawat-perawat yang berkunjung kerumah memiliki perhatian terhadap seluruh masalah-masalah kesehatan yang teridentifikasi dari keluarga tertentu atau sekelompok keluarga. Perawat tersebut memiliki kemampuan klinik yang general dan dapat bekerja dengan klien dari seluruh sekelompok usia.

Untuk dapat berhubungan dengan keluarga, perawat tidak perlu bertemu secara langsung dengan seluruh anggota keluarga. Salah satu anggota keluarga dapat menjadi sumber informasi, tetapi perawat harus menyadari adanya kemungkinan bahwa informasi yang diberikan tersebut, dipengaruhi oleh persepsi dari sumber.

Perawat memerlukan waktu untuk memperkenalkan diri kepada keluarga. Gunakan panggilan yang formal kecuali jika keluarga menghendaki lain. Sangat penting bagi perawat untuk berinteraksi dengan sebanyak mungkin anggota keluarga.

Melalui pengkajian, perawat berusaha untuk mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang actual maupun yang potensional yang terdapat pada setiap anggota keluarga. Issue-issue tentang peningkatan kesehatan seperti diet dan perlindungan khusus seperti imunisasi mungkin ditemukan sebagai masalah yang memerlukan rujukan.  Koping keluarga terhadap penyakit yang terjadi atau kecacatan merupakan masalah aktual yang mungkin memerlukan interveksi langsung.

Hubungan perawat-klien dengan keluarga merupakan hal yang penting bagi komunitas. Fase-fase hubungan dari perawat-klien dengan keluarga memiliki kesamaan dengan hubungan perawat-klien secara individual.

 

D.    Prinsip hubungan perawat-klien dengan keluarga

1.         Fokus intervensi perawat adalah keluarga.

2.         Intervensi yang diberikan dapat berfokus pada seluruh kebutuhan kesehatan dan meliputi tiga level pencegahan.

3.         Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terhadap kesehatannya.

4.         Perawat adalah tamu di rumah keluarga.

 

E.     Fase hubungan perawat-klien dengan keluarga

1.         Fase Preinisiasi atau Pesiapan

Pada fase pertama, perawat mendapat data tentang keluarga yang akan dikunjungi dari Puskesmas atau Ibu kader. Perawat perlu membuat laporan pendahuluan untuk kunjungan yang dilakukan. Bagi perawat yang sudah berpengalaman fase ini dapat diperpendek jangka waktunya. Sangat penting untuk dilakukan pada fase ini adalah kontrak waktu kunjungan dengan keluarga.

 

 

2.         Fase Inisiasi atau Perkenalan

Fase ini mungkin memerlukan beberapa kali kunjungan. Selama fase ini, perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan bagaimana keluarga menanggapi suatu masalah kesehatan. 

3.         Fase Implementasi

Pada fase ini, kerja perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dimiliki keluarga bersama-sama dengan keluarga. Lakukan intervensi sesuai perencanaan. Eksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhannya. Berikan pendidikan kesehatan sesuai dengan tingkat pendidikan dan sediakan pula informasi tertulis.

4.         Fase Terminasi

Di fase ini, perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama keluarga. Menyusun rencana tindak lanjut terhadap masalah kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin dialami keluarga penting dilakukan di fase teriminasi. Tinggalkan nama dan alamat perawat dengan nomor telepon.

5.         Fase pasca kunjungan

Pada fase terakhir ini sering terabaikan. Di fase ini perawa thendaknya membuat dokumentasi lengkap tentang kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan, tempat perawat bertugas.

 

F.     Perkembangan Pelayan Kesehatan Rumah

Bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang populer dan banyak dikenal masarakat adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Karena berbagai pertimbangan terpaksa perawatan dilakukan di rumah. Faktor – faktor yang mendorong perkembanagan kesehatan rumah adalah:

1.         kasus – kasus penyakit terminal dianggap tidak efisien lagi jika dirawat di institusi pelayanan kesehatan, misal klien mengidap penyakit keganasan (kanker) stadium akhir.

2.         Keterbatasan masyarakat untuk membiayai kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan relatif lama, misal klien pasca – stroke yang mengalami kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi dalam jangka waktu yang cukup lama.

3.         Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, dengan asumsi bahwa perawatan klien yang lama (> 1 minggu) tinggal di rumah sakit tidak menguntungkan.

4.         Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian besar klien jika dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.

Pelayanan kesehatan rumah bertujuan:

1.         Meningkatkan kemandirian klien dalam pencegahan komplikasi penyakit kronik membantu mengurangi efek penyakit dan ketidakmampuan akibat penyakit.

2.         Biaya kesehatan akan lebih terkendali, kesinambungan pelayanan yang diberikan akan mencegah terjadinya komplikasi.

3.         Mutu pelayanan akan lebih meningkat, peran serta keluarga dalam memberikan pelayanan akan memberikan kesempatan kepada perawat melakukan suatu penelitian pada aspek –aspek yang membutuhkan pengembangan.

Menurut Suharyati, (2004) program home care mempunyai dampak yang menguntungkan baik bagi klien dan keluarganya maupun bagi tenaga yang terlibat dalam pelayanan home care. Bagi klien dan keluarga dapat membantu secara efisien dalam mengurangi beben biaya rawat inap dirumah sakit yang makin mahal dan semakin tidak terjangkau, disamping pula meningkat kemandiri keluarga dalam perawatan klien dirumah. Sedangkan bagi para petugas yang terlibat terutama dalam pelayanan langsung dirumah klien program ini dapat memberikan variasi lingkungan kerja dan mampu menambah pengasilan bagi para perawat yang bekerja dirumah sakit.

Karakteristik home VISIT adalah memprioritaskan preventif dan promotif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative, cara pelayanan tidak terkotak-kotak, terpadu dan berkesinambungan serta pendekatan pelayanan secara menyeluruh, sedangkan manfaat yang dapat diambil dari pelayanan home care adalah terpernuhinya kebutuhan dan tuntutan keperawatan dan kesehatan, biaya kesehatan akan lebih terkendali, mutu pelayanan akan lebih meningkat dan keluarga akan lebih terlibat secara aktif.

Strategi penggelolaan home care. Untuk mengelola home care dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak yang terkait baik dari penggelola, rumah sakit maupun dari para pemberi pelayanan. Karena dalam pelaksanaannyahome care tidak lepas dari berbagai masalah diantaranya adalah image masyarakat masih berorientasi pada medis, praktek mandiri belum tersosialisasi.

Menurut Ficks. W.J (1993) ada beberapa kendala atau hambatan dalam mencapai sukses dalam pengelolaan HVC (Home VISIT Cere) yaitu dilihat dari aspek internal dan aspek eksternal. Hubungan dari aspek internal terdiri dari product lifecycle,wage and benefits,administrivia, dan hospital large-scale mind set. Sedangkan hambatan eksternal menyangkut system pembayaran yang tidak ancer, meliputi : reimbusment changes, propective payment dan case management yang tidak hati-hati.

Secara umum jenis pelayanan yang dapat diberikan dalam pelayanan kesehatan rumah dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1.         Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

2.         Pelayanan rehabilitasi

3.         Pelayanan informasi dan rujukan

4.         Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik

5.         Pendidikan dan latihan

6.         Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan

7.         Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial

Langkah – langkah VISIT Care menurut Smith (1995) ada empat aktifitas atau fase dalam melaksanakan keperawatan dirumah, yaitu:

 

 

1.         Fase Permulaan

Perawatan merupakan kasus – kasus yang perlu ditidak lanjuti dirumah, melelui seleksi kasus dipuskesmas sesuai dengan prioritas. Kemudian menetapkan jadual kunjungan, kontrak waktu kunjungan dengan membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan kehadiran anggota keluarga pengambilan keputusan. Selama fase ini pula perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan mengetahui bagaimana keluarga menangapi suatu masalah kesehatan. Selain itu juga perawat menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kunjungan seperti mempelajari riwayat penyakit klien (individu atau anggota keluarga) dari rekan kesehatan anggota keluarga (family folder) dipuskesmas dan pencatatan lain (unit pelayanan kesehatan) yang ada kaitannya dengan klien tersebut, membuat catatan singkat tentang masalah klien dan keluarga tersebut.

2.         Fase implementasi

Fase ini perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dimiliki oleh keluarga. Lakukan intervensi sesuai rencana, eksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhannya. Berikan pendidikan kesehatan sesuai dengan pendidikannya dan sediakan pula informasi tertulis.

3.         Fase terminasi

Perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bersama keluarga. Menyususn rencana tindak lanjut terhadap masalah kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin dialami keluarga. Tinggal nama dan alamat perawat serta nomor telpon yang bisa dihubungan oleh keluarga.

4.         Aktivitas post visit

Fase terakhir adalah pendokumentasian, dimana perawat melakukan pencatatan secara lengkap tentang hasil kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan, tempat perawat bertugas.

 

Karakteristik pelayanan kesehatan rumah antara lain

1.         Pelayanan kesehatan rumah memiliki karakteristik sebagai bentuk pelayanan kesehatan promotif dan preventif yang menjadi prioritas utama dengan tidak mengabaikan upaya pengobatan, pencegahan kecacatan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi.

2.         Tatacara pelayanan tidak diselenggarakan secara terpisah – pisah, namun dilkukan secara terpadu (interdisiplin) dalam rangka memenuhi kebutuhan klien.

3.         Pendekatan penyelenggaraan pelayanan secara menyeluruh.

Agen adalah pengelola yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan pelayanan kesehatan rumah baik penyediaan tenaga, sarana dan peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Sejak awal berdirinya pelayanan kesehatan rumah, banyak organisasi yang telah membuat program pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan klien.

Berdasarkan pada administrasi dan struktur organisasi, agen kesehatan rumah dibagi dalam lima jenis yaitu:

1.         Agen pemerintahan

2.         Agen voluntir/sukarela

3.         Agen kombinasi

4.         Agen rumah sakit

5.         Agen proprietary/swasta

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

American Nurses’ Association (ANA). 1986. Standards o Home CareNursing Practice. Washington, DC : Author.

Milone-Nuzzo, P. 1995. Chapter 29. Home Health Care. In Claudia M.Smith and FA. Maureen (Eds). Community Health Nursing :TheoryAnd Practice. Philadelphia : W. B. Saunders.

Smith, CM. 1995. Chapter 7. The Home Visit : Opening Doors for FamilyHealth. In Claudia M. Smith and FA. Maureen (Eds). CommunityHealth Nursing : Theory and Practice. Philadelphia ; W. B Saunders.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar