LAPORAN PENDAHULUAN
HOME VISIT
OLEH:
AYU PRAGISTA
RAHMAWATI, S. Kep
NPM 4012210010
STIKES BINA PUTERA BANJAR
PROGRAM PROFESI NERS
ANGKATAN
KE XVI TAHUN AKAEDMIK 2020/2021
HOME
VISITE
A. Pengertian
Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari
rentang pelayanan kesehatan yang komprehensif yang di dalamnya terdapat
pelayanan kesehatan untuk indiidu dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan
tujuan meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan atau meningkatkan
kemandirian, meminimalkan akibat dari ketidakmampuan dan penyakit terminal
(Warhola, 1980).
Pelayanan kesehatan rumah merupakan kunjungan rumah
dan bagian integral dari pelayanan keperawatan, yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi (Sherwen, 1991).
Menurut ANA (1992) pelayanan kesehatan rumah adalah
perpaduan perawat kesehatan masyarakat dan ketrampilan tekhnis yang terpilih
dari perawat spesialis yang terdiri dari kumpulan perawat komunitas, seperti
perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat ibu dan anak, perawat kesehatan
masyarakat, dan perawat medikal – bedah.
Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi
pelayanan primer, sekunder dan tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan
klien melalui kerja sama dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya. Pelayanan
kesehatan rumah adalah sebuah spektrum kesehatan yang luas dari pelayanan
sosial yang ditawarkan pada lingkungan rumah untuk memulihkan ketidak mampuan
dan membantu klien menyembuhkan yang menderita penyakit kronik (NAHC, 1994).
Dari beberapa definisi di atas komponen utama pada
pelayanan kesehatan rumah adala klien, keluarga, pemberi pelayanan kesehatan
yang diberikan secara profesional (multidisiplin), direncanakan,
dikoordinasikan bertujuan membantu klien kembali ketingkat kesehatan optimum
dan mandiri yang dilaksanakan di rumah beradasarkan kontrak dan merupakan
kelanjutan dari pelayanan keperawatan pada tiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.
B. Tujuan Pelayanan
Keperawatan di Rumah
1.
Meningkatkan “support system” yang adekuat
dan
efektif
serta
mendorong
digunakannya
pelayanan
kesehatan.
2.
Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan.
3.
Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari
seluruh
anggota
keluarga
serta
memberikan
pendidikan
kesehatan
pada
keluarga
tentang
peningkatan
dan
kesehatan
pencegahan.
4.
Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antara nggota keluarga.
5.
Meningkatkan kesehatan keluarga.
Kelima tujuan dasar dari pelayanan keperawatan di
rumah pada hakekatnya bertujuan untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah-masalahnya
yang oleh Simmon (1980), dikategorikan menjadi :
1.
Sikap hidup dan sumber-sumber pelayanan kesehatan.
2.
Penyimpangan status kesehatan.
3.
Pola dan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan.
4.
Dinamika dan struktur keluarga.
C. Hubungan Perawat
Klien
dengan
Keluarga
Perawat-perawat
yang berkunjung kerumah memiliki perhatian terhadap seluruh masalah-masalah
kesehatan yang
teridentifikasi dari keluarga tertentu atau sekelompok keluarga. Perawat
tersebut
memiliki
kemampuan
klinik yang general dan
dapat
bekerja
dengan
klien
dari
seluruh
sekelompok
usia.
Untuk
dapat
berhubungan
dengan
keluarga, perawat
tidak
perlu
bertemu
secara
langsung
dengan
seluruh
anggota
keluarga. Salah satu
anggota
keluarga
dapat
menjadi
sumber
informasi, tetapi
perawat
harus
menyadari
adanya
kemungkinan
bahwa
informasi yang diberikan
tersebut, dipengaruhi
oleh
persepsi
dari
sumber.
Perawat
memerlukan
waktu
untuk
memperkenalkan
diri
kepada
keluarga. Gunakan
panggilan yang formal
kecuali jika keluarga menghendaki lain.
Sangat
penting
bagi
perawat
untuk
berinteraksi
dengan
sebanyak
mungkin
anggota
keluarga.
Melalui
pengkajian, perawat
berusaha
untuk
mengidentifikasi
masalah-masalah
kesehatan yang actual
maupun yang potensional yang
terdapat pada setiap anggota keluarga. Issue-issue tentang
peningkatan
kesehatan
seperti diet dan
perlindungan
khusus
seperti
imunisasi
mungkin
ditemukan
sebagai
masalah yang memerlukan
rujukan.
Koping
keluarga
terhadap
penyakit yang terjadi
atau
kecacatan
merupakan
masalah
aktual yang mungkin
memerlukan
interveksi
langsung.
Hubungan
perawat-klien
dengan
keluarga
merupakan
hal yang penting
bagi
komunitas.
Fase-fase
hubungan
dari
perawat-klien
dengan
keluarga
memiliki
kesamaan
dengan
hubungan
perawat-klien
secara individual.
D. Prinsip
hubungan perawat-klien dengan
keluarga
1.
Fokus intervensi perawat adalah keluarga.
2.
Intervensi yang
diberikan
dapat
berfokus
pada
seluruh
kebutuhan
kesehatan
dan
meliputi
tiga level pencegahan.
3.
Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terhadap kesehatannya.
4.
Perawat adalah tamu di rumah keluarga.
E. Fase
hubungan perawat-klien dengan
keluarga
1.
Fase Preinisiasi
atau Pesiapan
Pada fase pertama,
perawat mendapat data tentang keluarga yang akan dikunjungi dari Puskesmas atau Ibu kader. Perawat perlu membuat laporan pendahuluan untuk kunjungan
yang dilakukan. Bagi perawat yang sudah berpengalaman fase ini dapat diperpendek jangka waktunya.
Sangat penting untuk dilakukan pada fase ini adalah kontrak waktu kunjungan dengan keluarga.
2.
Fase Inisiasi
atau
Perkenalan
Fase ini mungkin memerlukan beberapa
kali kunjungan. Selama fase ini, perawat
dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan bagaimana keluarga menanggapi suatu masalah kesehatan.
3.
Fase Implementasi
Pada fase ini, kerja perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
yang dimiliki keluarga bersama-sama dengan keluarga. Lakukan intervensi sesuai perencanaan.
Eksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhannya. Berikan pendidikan kesehatan sesuai dengan tingkat pendidikan dan sediakan
pula informasi tertulis.
4.
Fase Terminasi
Di
fase ini, perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama keluarga.
Menyusun rencana tindak lanjut terhadap masalah kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan
yang mungkin dialami keluarga penting dilakukan di fase teriminasi. Tinggalkan nama dan alamat perawat dengan nomor telepon.
5.
Fase pasca kunjungan
Pada fase terakhir ini sering terabaikan.
Di fase ini perawa thendaknya membuat dokumentasi lengkap tentang kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan,
tempat perawat bertugas.
F. Perkembangan
Pelayan Kesehatan Rumah
Bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang populer
dan banyak dikenal masarakat adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
Karena berbagai pertimbangan terpaksa perawatan dilakukan di rumah. Faktor –
faktor yang mendorong perkembanagan kesehatan rumah adalah:
1.
kasus – kasus
penyakit terminal dianggap tidak efisien lagi jika dirawat di institusi
pelayanan kesehatan, misal klien mengidap penyakit keganasan (kanker) stadium
akhir.
2.
Keterbatasan
masyarakat untuk membiayai kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan
relatif lama, misal klien pasca – stroke yang mengalami kelumpuhan dan
memerlukan pelayanan rehabilitasi dalam jangka waktu yang cukup lama.
3.
Manajemen rumah
sakit yang berorientasi pada profit, dengan asumsi bahwa perawatan klien yang
lama (> 1 minggu) tinggal di rumah sakit tidak menguntungkan.
4.
Lingkungan di
rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian besar klien jika
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat proses
penyembuhan.
Pelayanan kesehatan rumah bertujuan:
1.
Meningkatkan
kemandirian klien dalam pencegahan komplikasi penyakit kronik membantu
mengurangi efek penyakit dan ketidakmampuan akibat penyakit.
2.
Biaya kesehatan
akan lebih terkendali, kesinambungan pelayanan yang diberikan akan mencegah
terjadinya komplikasi.
3.
Mutu pelayanan
akan lebih meningkat, peran serta keluarga dalam memberikan pelayanan akan
memberikan kesempatan kepada perawat melakukan suatu penelitian pada aspek
–aspek yang membutuhkan pengembangan.
Menurut Suharyati, (2004) program home care
mempunyai dampak yang menguntungkan baik bagi klien dan keluarganya maupun bagi
tenaga yang terlibat dalam pelayanan home care. Bagi klien dan keluarga dapat
membantu secara efisien dalam mengurangi beben biaya rawat inap dirumah sakit
yang makin mahal dan semakin tidak terjangkau, disamping pula meningkat
kemandiri keluarga dalam perawatan klien dirumah. Sedangkan bagi para petugas
yang terlibat terutama dalam pelayanan langsung dirumah klien program ini dapat
memberikan variasi lingkungan kerja dan mampu menambah pengasilan bagi para
perawat yang bekerja dirumah sakit.
Karakteristik home VISIT adalah memprioritaskan
preventif dan promotif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative, cara
pelayanan tidak terkotak-kotak, terpadu dan berkesinambungan serta pendekatan
pelayanan secara menyeluruh, sedangkan manfaat yang dapat diambil dari
pelayanan home care adalah terpernuhinya kebutuhan dan tuntutan keperawatan dan
kesehatan, biaya kesehatan akan lebih terkendali, mutu pelayanan akan lebih
meningkat dan keluarga akan lebih terlibat secara aktif.
Strategi penggelolaan home care. Untuk mengelola
home care dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak yang terkait baik dari
penggelola, rumah sakit maupun dari para pemberi pelayanan. Karena dalam
pelaksanaannyahome care tidak lepas dari berbagai masalah diantaranya adalah
image masyarakat masih berorientasi pada medis, praktek mandiri belum
tersosialisasi.
Menurut Ficks. W.J (1993) ada beberapa kendala atau
hambatan dalam mencapai sukses dalam pengelolaan HVC (Home VISIT Cere) yaitu
dilihat dari aspek internal dan aspek eksternal. Hubungan dari aspek internal
terdiri dari product lifecycle,wage and benefits,administrivia, dan hospital
large-scale mind set. Sedangkan hambatan eksternal menyangkut system pembayaran
yang tidak ancer, meliputi : reimbusment changes, propective payment dan case
management yang tidak hati-hati.
Secara umum jenis pelayanan yang dapat diberikan
dalam pelayanan kesehatan rumah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.
Pelayanan medik
dan asuhan keperawatan
2.
Pelayanan
rehabilitasi
3.
Pelayanan
informasi dan rujukan
4.
Pelayanan sosial
dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
5.
Pendidikan dan
latihan
6.
Higiene dan
sanitasi perorangan serta lingkungan
7.
Pelayanan
perbaikan untuk kegiatan sosial
Langkah – langkah VISIT Care menurut Smith (1995)
ada empat aktifitas atau fase dalam melaksanakan keperawatan dirumah, yaitu:
1.
Fase Permulaan
Perawatan
merupakan kasus – kasus yang perlu ditidak lanjuti dirumah, melelui seleksi
kasus dipuskesmas sesuai dengan prioritas. Kemudian menetapkan jadual
kunjungan, kontrak waktu kunjungan dengan membuat kesepakatan dengan keluarga
tentang waktu kunjungan dan kehadiran anggota keluarga pengambilan keputusan.
Selama fase ini pula perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan
mengetahui bagaimana keluarga menangapi suatu masalah kesehatan. Selain itu
juga perawat menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kunjungan seperti mempelajari riwayat penyakit klien (individu atau anggota
keluarga) dari rekan kesehatan anggota keluarga (family folder) dipuskesmas dan
pencatatan lain (unit pelayanan kesehatan) yang ada kaitannya dengan klien
tersebut, membuat catatan singkat tentang masalah klien dan keluarga tersebut.
2.
Fase
implementasi
Fase ini perawat
melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dimiliki oleh keluarga. Lakukan intervensi sesuai rencana, eksplorasi
nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhannya. Berikan
pendidikan kesehatan sesuai dengan pendidikannya dan sediakan pula informasi
tertulis.
3.
Fase terminasi
Perawat membuat
kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan bersama keluarga. Menyususn rencana tindak lanjut terhadap masalah
kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin dialami
keluarga. Tinggal nama dan alamat perawat serta nomor telpon yang bisa dihubungan
oleh keluarga.
4.
Aktivitas post
visit
Fase terakhir
adalah pendokumentasian, dimana perawat melakukan pencatatan secara lengkap
tentang hasil kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan, tempat perawat
bertugas.
Karakteristik
pelayanan kesehatan rumah antara lain
1.
Pelayanan
kesehatan rumah memiliki karakteristik sebagai bentuk pelayanan kesehatan
promotif dan preventif yang menjadi prioritas utama dengan tidak mengabaikan
upaya pengobatan, pencegahan kecacatan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
komunikasi, informasi dan edukasi.
2.
Tatacara
pelayanan tidak diselenggarakan secara terpisah – pisah, namun dilkukan secara
terpadu (interdisiplin) dalam rangka memenuhi kebutuhan klien.
3.
Pendekatan
penyelenggaraan pelayanan secara menyeluruh.
Agen adalah
pengelola yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan pelayanan
kesehatan rumah baik penyediaan tenaga, sarana dan peralatan serta mekanisme
pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Sejak awal berdirinya pelayanan
kesehatan rumah, banyak organisasi yang telah membuat program pelayanan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan klien.
Berdasarkan pada
administrasi dan struktur organisasi, agen kesehatan rumah dibagi dalam lima
jenis yaitu:
1.
Agen
pemerintahan
2.
Agen
voluntir/sukarela
3.
Agen kombinasi
4.
Agen rumah sakit
5.
Agen proprietary/swasta
DAFTAR
PUSTAKA
American Nurses’
Association (ANA). 1986. Standards o Home CareNursing Practice. Washington, DC
: Author.
Milone-Nuzzo, P. 1995. Chapter 29. Home Health Care.
In Claudia M.Smith and FA. Maureen (Eds). Community Health Nursing
:TheoryAnd Practice. Philadelphia : W. B. Saunders.
Smith, CM. 1995. Chapter 7. The Home Visit : Opening
Doors for FamilyHealth. In Claudia M. Smith and FA. Maureen (Eds). CommunityHealth
Nursing : Theory and Practice. Philadelphia ; W. B Saunders.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar