Jumat, 23 Juli 2021

ASKEP GADAR CKD AYU PRAGISTA R

 

ASKEP GAWAT DARURAT PADA Tn. E DENGAN CKD

DI IGD  RSU MAJENANG

 

 

 

 

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XVI

Stase Keperawatan Gawat Darurat

 

Description: Description: Description: Description: D:\LOGO STIKES\Picture1.jpg

 

 

Disusun oleh

AYU PRAGISTA RAHMAWATI, S.Kep.

NPM. 4012210010

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN KE XVI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR

TAHUN AKADEMIK 2020-2021

 

ASKEP GAWAT DARURAT PADA Tn. E DENGAN CKD

DI IGD  RSU MAJENANG

 

A.    Pengkajian

1.      Biodata Pasien

Nama                                    : Tn. E

Umur                         : 61 tahun

TTL                           : -

No Medrek               : 142045

Agama                      : Islam

Golongan Darah       : A

Pekerjaan                  : Petani

Diagnosa Medis        : CKD

Tanggal Masuk RS   : 14-07-2021

Tanggal Pengkajian   : 14-07-2021

Alamat                      : Majenang

2.      Biodata Penanggungjawab

Nama                                                : Ny. S

Umur                                     : 52 tahun

Agama                                  : Islam

Hubungan dengan klien        : Ibu

Pekerjaan                              : IRT

Alamat                                  : Majenang

 

B.     Primary Survey

1.      Circulation (Kontrol Perdarahan):

Nadi terasa lemah, pucat, turgor kulit jelek, TD: 180/90mmHg, Nadi:77x/menit, akral hangat, CRT > 2 detik, sianosis.

2.      Airway (Jalan nafas): Clear, jalur nafas tidak ada sumbatan

3.      Breathing (Kontrol Ventilasi)

ü  RR: 28x/menit, SpO2:97%

ü  Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada jejas

ü  Auskultasi: bunyi nafas vesikuler

ü  Perkusi   : sonor

ü  Palpasi    : tidak ada krepitasi

4.      Disability

Kesadaran compos mentis, GCS E4M6V5

5.      Exposure (Kaji seluruh anggota tubuh)

Tidak ada hipotermi, Suhu 37, 2oC, ada edema di ekstrimitas bagian bawah.

6.      Foley Catheter

Terpasang foley catheter

7.      Gastric Tube

Tidak terpasang NGT

8.      Heart Monitor

Tidak tepasang monitor

 

C.    Re Evaluasi

Secondary Survey

ü  Head to toe examination:

Kepala, wajah, dan leher: tampak simetris

Warna kulit wajah: putih pucat

Rambut: hitam, lurus dan kering

Mata: pupil isokor, konjungtiva anemis

Leher: tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid

Dada: Paru: bentuk simetris, suara nafas vesikuler ki=ka

                      Bunyi wheezing dan ronchi -/- RR: 32xmenit

          Jantung: bunyi jantung S1 dan S2 normal, S3 (-), S4 (-), murmur (-)

Abdomen: tampak datar, bising usus 12x/menit

Genetalia dan Anus: terpasang foley catheter, dengan output urin 50cc pada jam pertama masuk IGD setelah terpasang foley catheter, anus tampak tidak ada kelainan, begitupun dengan genetalia.

Ekstrimitas atas dan bawah: edema ekstrimitas bawah, terpasang infus di tangan kiri

Kekuatan otot: kekuatan otot dalam batas normal.

ü  Finger in Every Orifice:

Hidung : tampak simetris, terpasang oksigen nasal kanul 3lt/menit

Telinga : Normal

Mulut : bibi tampak kering,

ü  Vital sign : TD: 180/100mmHg, Nadi: 77x/menit, RR: 28x/menit, S: 37,2oC

ü  Anamnesis:

Keluhan: Klien mengatakan ada gatal sekitar tubuh,bengkak di kaki,sesek, dan terasa lemas.

Obat  : tidak ada alergi obat-obatan

Makanan: klien terakhir makan tadi malam

Penyakit: riwayat DM dan Hipertensi

Alergi: Tidak diketahui

Kejadian: Klien datang dari rumah keluhan sesek bengkak tubuh ,klien sudah menjalani hemodialisa selama 2 bulan atau dengan diagnosa medis CKD

Pemeriksaan Penunjang

a.       Laboratorium:

14 Juli 2021:

Lekosit: 16.300

Hemoglobin: 7,4

Hematokrit: 5

Trombosit: 108.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.    Masalah Keperawatan

No

Data

Etiologi

Masalah

1.

Data Subjektif :

Klien mengatakan bengkak di kaki

 

Data Objektif :

-          Tampak oedem

-          TD :180/100mmHg

-          R : 25 x/menit

-          Intake output :       200 cc

Retensi Na + H2O

Total CES meningkat

Tekanan kaviler meningkat

Peningkatan tekanan ditansial

Oedem

Kelebihan volume cairan

Kelebihan volume cairan

2.

Data Subjektif :

Klien mengatakan sesak dan lemas

Data Objektif :

-          Klien tampak lemas

-          CRT > 2 detik

-          Konjungtiva anemis

-          Mukosa mulut kering

-          Ada sianosis

Sekresi eritropietin terganggu

Produksi Hb menurun

Oksi hemoglobin menurun

Suplai O2 menurun

Gangguan perfusi jaringan

Gangguan perfusi jaringan

 


 

E.     Perencanaan

No

Diagnosa kep

Kriteria hasil

Intervensi

Rasional

1.

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan instirtisial

Setelah dilakukan tindakan tindakan hemodialisa kebtuhan cairan klien dapat terpenuhi dengan kriteria hasil :

a.       Klien mengetahui akan pembatasan pemenuhan cairan diet dan obat yang diprogramkan

b.      TTV dalam batas normal

c.       Tidak ada oedema

1.      Memonitor intake output

2.      Mengukur TTV

 

 

3.      Anjurkan klien cara mengatasi oedem

4.      Observasi adanya tanda-tanda peningkatan vena jugularis

5.      Kolaborasi pemberian diuretik

1.      Untuk mengetahui konfisi klien

2.      Untuk mengetahui keadaan umum klien

3.      Klien mengetahui penyebab dan cara mengatasi oedema

4.      Merupakan tanda kelebihan volume cairan

 

5.      Mengurangi kelebihan volume cairan

2.

Gangguan perfusi jaringan berhubungan suplai O2 menurun

Setelah dilakukan tindakan hemodialisa didapatkan hasil dengan kriteria hasil:

a.       Menunjukkan perfusi jaringan adekuat

b.      TTV stabil

1.      Awasi TTV

 

 

 

 

 

 

 

2.      Tinggikan tempat tidur semi fowler

 

 

3.      Pemberian O2

 

 

4.      Observasi tanda-tanda gangguan perfusi jaringan

 

 

 

5.      Observasi hasil lab HB

 

 

 

6.      Pemberian transfusi

1.      Memberi informasi tentang derajat derfusi jaringan dan membantu menekan kebutuhan sekunder

2.      Meningkatkan ekspensi paru dan memaksimalkan O2

3.      Membantu memaksimalkan suplai O2

4.      Sianosis, akral dingin, CRT > 2 detik merupakan salah satu tanda gangguan perfusi jaringan

5.      Nilai hemoglobin yang turun menunjukan adanya gangguan perfusi jaringan

6.      Membantu meningkatkan nilai hemoglobin

F.     Pelaksanaan dan Evaluasi

No

Diagnosa

Implementasi

Evaluasi

1.

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan instirtisial

a.       Mengkaji kesadaran klien

b.      Mengukur ttv

c.       Memansang infus NaCl 0,9%

d.      Mengambil sample darah rutin, kreatinin dan ureum

e.       Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat diuretik dan pemasangan foley catheter

S : Klien mengatakan kaki bengkak

 

O: kesadaran: compos mentis

RR:26x/menit, TD:160/90mmHg, Nadi:80x/menit, S:36,4oC

Terpasang foley catheter, urine ±70cc/jam

Injeksi furosemid (+)

 

A: Kelbihan volume cairan

 

P:Intervensi dilanjutkan

 

2.

Gangguan perfusi jaringan berhubungan suplai O2 menurun

a.    Mengukur ttv

b.    Memberikan posisi semifowler

c.    Memberikan terapi oksigen nasal kanul 3lt/menit

d.   Mengobservasi hasil laborat

e.    Konsultasikan dengan ahli fisioterapi secara aktif, latihan resistif, dan ambulasi pasien.

 

S: Klien mengtakan sesak nafas dan terasa lemas

 

O: TD:160/90mmHg, Nadi:80x/menit, RR:26x/menit, Suhu:36,4oC

Hb:7,4gr/dl

 

A:Gangguan perfusi jaringan

 

P:Pertahankan intervensi

ü  Kolaborasi crossmatch untuk persiapan transfusi

ü  Kolaborasi untuk program hemodialisa

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar