Jumat, 09 Juli 2021

Askep Gadar Ketoasidosis Ayu Pragista Rahmawati

 

ASKEP GAWAT DARURAT PADA Ny.P DENGAN KETOASIDOSIS

 di IGD RSU MAJENANG

 

 

 

 

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XVI

Stase Keperawatan Gawat Darurat

 

Description: Description: Description: Description: D:\LOGO STIKES\Picture1.jpg

 

 

Disusun oleh

AYU PRAGISTA RAHMAWATI, S.Kep.

NPM. 4012210010

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN KE XVI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR

TAHUN AKADEMIK 2020-2021

 

ASKEP GADAR PADA Ny. P DENGAN KETOASIDOSIS

DI IGD RSU MAJENANG

 

A.    Pengkajian

1.      Biodata Pasien

Nama                                    : Ny. P

Umur                         : 34 tahun

TTL                           : -

No Medrek               : 150025

Agama                      : Islam

Golongan Darah       : B

Pekerjaan                  : IRT

Diagnosa Medis        : DM Tipe I dengan Komplikasi KAD

Tanggal Masuk RS   : 13-11-2020

Tanggal Pengkajian   : 13-11-2020

Alamat                      : Banjar

2.      Biodata Penanggungjawab

Nama                                                : Tn. I

Umur                                     : 30 tahun

Agama                                  : Islam

Hubungan dengan klien        : Adik

Pekerjaan                              : Pedagang

Alamat                                  : Banjar

 

B.     Primary Survey

1.      Circulation (Kontrol Perdarahan):

Terpasang monitor EKG (4 parameter) gambaran EKG sinus taikardi, nadi teraba kuat, frekuensi denyut jantung HR 120x/menit, TD: 90/60mmHg, akral teraba dingin pada kedua ekstrimitas atas dan kedua ekstrimitas bawah, CRT 2 detik, edema -/-, sianosis -/-, S:35oC, SpO2:91%.

2.      Airway (Jalan nafas): Clear, jalur nafas tidak ada sumbatan

3.      Breathing (Kontrol Ventilasi)

ü  RR: 37x/menit

ü  Inspeksi: pola nafas cepat dan dalam (kusmaul), bentuk dan pergerakan dada simetris, terpasang nasal kanul dengan O2 3lt/menit

ü  Auskultasi: bunyi nafas vesikuler

ü  Perkusi   : sonor

ü  Palpasi    : tidak ada krepitasi

4.      Disability

Kesadaran somnolen, GCS 8 E2M4V2

5.      Exposure (Kaji seluruh anggota tubuh)

Hipotermi, Suhu 35oC

6.      Foley Catheter

ü  Terpasang foley catheter

7.      Gastric Tube

Terpasang selang NGT dekompresi (cairan lambung hijau kehitaman, keruh, produktif ± 50cc)

8.      Heart Monitor

Tidak ada aritmia, gambaran EKG sinus takikardi

 

C.    Re Evaluasi

Secondary Survey

ü  Head to toe examination:

Kepala, wajah, dan leher: tampak simetris

Warna kulit wajah: putih agak pucat

Rambut: hitam, lurus dan kering

Mata: pupil isokor, konjungtiva tidak anemis

Leher: JVP 5+2cm H2O, KGB tidak teraba dan tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid

Dada: Paru: bentuk simetris, pola nafas cepat dan dalam, suara nafas vesikuler ki=ka

                      Bunyi wheezing dan ronchi -/-

          Jantung: bunyi jantung S1 dan S2 normal, S3 (-), S4 (-), murmur (-)

Abdomen: tampak datar, lembut, tidak terdapat ascites, tidak terlihat luka, terdengar bising usus (+), bunyi lemah, turgor kembali lambat, klien dipuasakan.

Genetalia dan Anus: terpasang foley catheter, dengan output urin 50cc pada jam pertama masuk IGD setelah terpasang foley catheter, anus tampak tidak ada kelainan, begitupun dengan genetalia.

Ekstrimitas atas dan bawah: terpasang infus 2 jalur di lengan kanan (NaCL 0,9%) dan lengan kiri (heapcuf) serta 1 line di kaki kiri (insulin 100IU dalam NaCL 0,9% 500cc)

Kekuatan otot: untuk ekstrimitas atas dan bawah tidak dapat dikaji, respon motorik 5

ü  Finger in Every Orifice:

Hidung : tampak simetris, terpasang nasal kanul O2 3lt/menit, terpasang selang NGT dekompresi

Telinga : Normal

Mulut : bibi tampak kering, mual, muntah

ü  Vital sign : TD: 90/60mmHg, Nadi: 120x/menit, RR: 33x/menit, S: 36oC

ü  Anamnesis:

Keluhan: Saat dilakukan pengkajian klien mengalai penurunan kesadaran dengan GCS 11 (somnolen), akral dingin, terpasang infus 2 line, terpasang NGT dekompresi dan foley catheter urine. Menurut keluarga sejak 1 hari SMRS klien mengalami penurunan kesadaran yang terjasi setelah mengikuti kegiatan sosial di daerahnya. Awalnya setelah mengikuti kegiatan tsb, klien tampak kelelahan, respon bicara dirasakan lambat, dan klien tampak mengantuk. Ibu klien mengatakan bahwa klien telat makan dan minum serta minum hanya sedikit. Selain itu, ibu klien mengatakan nafas klien menjadi cepat dan sesak. Klien juga sempat mengalami diare cukup banyak mengeluarkan cairan.

Obat  : Antibiotik Ciprofloxacin 2x400mg iv

            Bolus insulin 7,5 UI/kgBB/jam dilanjutkan dengan insulin drip 5UI (100UI insulin dalam 500cc NaCl 0,9%)= 25cc/jam insulin diturunkan menjadi 3 UI/jam= 15cc/jam

Makanan: Klien dipuasakan

Penyakit: DM tipe I dengan klomplikasi KAD

Alergi: Tidak diketahui

Kejadian: Klien dibawa ke UGD karena mengalami penurunan kesadaran

ü  Pemeriksaan Penunjang

a.       Laboratorium: DR dan AGD

b.      Radiologi: Ro thorak: tidak tampak adanya cardiomegali, tidak tampak TB aktif

c.       EKG: Gabaran sinus takikardi

 

 

D.    Masalah Keperawatan

No

Data

Etiologi

Masalah

1.

Data subjektif:

-

Data objektif:

RR:37x/menit, pola nafas cepat dan dangkal (nafas kumsaul)

Terpasang nasal kanul O2 3lt/menit

SpO2: 91%

Kesadaran somnolen,

GCS E2M4V2

Penurunan kemampuan bernafas

Gangguan pola nafas

 

E.     Perencanaan

No.

Diagnosa kep

Kriteria hasil

Intervensi

Rasional

1.

Gangguan pola nafas b.d penurunan kemampuan bernafas

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam,  diharapkan gangguan pola nafas teratasi dengan kriteria:

ü TTV dbn

ü Pola nafas normal

a.       Kaji pola nafas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b.      Kaji kemungkinan ada sekret yang mungkin timbul

 

 

 

 

 

 

c.       Pastikan jalan nafas tidak tersumbat

 

 

 

 

 

 

 

d.      Berikan oksigen adekuat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

e.       Kolaborasi dengan tim medis

a. Pola dan pernafasan dipengaruhi oleh status asam basa, status hidrasi, status cardiopulmonal dan sistem persyarafan. Keseluruhan faktor harus dapat diidentifikasi untuk menentukan faktor mana yang berpengaruh

b.Penurunan kesadaran mampu merangsang pengeluaran sputum berlebih akibat kerja reflek parasimpatik atau menurunnya kemampuan menelan

c.  Pengaturan posisi ekstensi kepala memfasilitasi terbukanya jalan nafas, menghindari jatuhnya lidah dan meminimalkan penutupan jalan nafas oleh sekret yang mungkin terjadi

d. Pernafasan kusmaul sebagai kompensasi keasaman memberikan respon penurunan CO2 dan O2. Pemberian oksigen sungkup dalam jumlah yang minimal diharapkan dapat mempertahankan level CO2.

e.  Membantu tindakan medis selanjutnya sesuai dengan indikasi dokter

 

F.     Pelaksanaan dan Evaluasi

No

Diagnosa

Implementasi

Evaluasi

1.

Bersihan jalan nafas tidak efektif

a.       Mengkaji pola nafas

b.      Mengkaji kemungkinan ada sekret yang mungkin timbul

c.       Memastikan jalan nafas tidak tersumbat

d.      Memberikan oksigen adekuat: oksigen sungkup 8lt/menit

e.       Kolaborasi dengan tim medis

S : -

 

O : Pola nafas cepat dan dangkal

RR:35x/menit

TD:90/60mmHg

Tidak ada sumbatan jalan nafas

 

A: Bersihan jalan nafas tidak efektif

 

P:Intervensi dilanjutkan

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar